Sunday, March 25, 2012

P3K Pada Gigitan Ular

Sehubungan dengan seringnya gw maen di remote area, maka sering juga gw ketemu makhluk2 eksotis ciptaan yang kuasa yang laen, bahkan berinteraksi dengan mereka. Dari kejar2an dengan landak, babi hutan numpang lewat, sisa makan malem macan kumbang yang teronggok di batang pohon, biawak gede yang numpang lewat, bahkan ketemu dengan suku anak dalam yang jarang banget nampakin diri di tempat umum. Nah, yang paling sering lagi adalah ketemu dengan spesies reptil2an dan beruntungnya gw belum sempat berinteraksi dengan yang berbisa (n klo bisa jangan dah) walopun klo yang ga terlalu bahaya sering. kayak buaya yang lagi sunbathing, ular sawo yang panjangnya naudzubillah dan lain2.


Nah sehubungan dengan seringnya ketemu tersebut maka rekan2 kerja gw sering gw ingetin tentang mereka yang hidup disekitar kita n paling gak cara pertolongan pertama deh, klo ga sengaja mereka iseng ngemut kita gara2 kita ngusik mereka, hehehe..


Untuk diketahui, di dunia ini ada sekitar 2700 jenis ular, di Indonesia sendiri terdapat + 380 jenis ular yang diketahui. Dari 380 Jenis ular itu, sekitar 55 jenis adalah ular laut yang jarang banget kita temui dan dari 380 jenis ular tersbeut, hanya sekitar 33 jenis doang yang memiliki bisa mematikan dan berbahaya bagi kita2.

Selebih ?

Gak bahaya, eksotis dan bahkan membantu manusia dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan memangsa hama tikus di alam bebas.


JENIS2 ULAR BERBISA DI INDONESIA

Di Indonesia sendiri banyak ragam ular berbisa n ini beberapa diantaranya.


1. Kobra / Cobra ( Naya Sputatrix)
AKA : Black Spitting Cobra, Ular Kobra, Ular Sendok, Ular Dumung, Ular cabe; Ular sendok; Oraj bedul (Java); Puput (Maumere, Flores); Pupurupi (Ende, Flores)
Ciri-ciri :
- Warna hitam/putih/coklat/merah tergantung asal habitatnya
- Tubuh bulat dengan kepala oval
- Gerakannya gesit dan cepat tidak takut pada musuh.
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Jika marah akan mengembangkan lehernya dan berdiri hingga kira – kira ¼ panjang tubuhnya.
- Satu – satunya jenis ular yang bisa menyemburkan bisa nya hingga 3 m.
Habitat
Daratan, sawah, daerah rimbun lembab dan banyak lubang ditanah.
Aktivitas siang dan malam hari
Makanan tikus dan katak
Populasi Java, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Rinca, Flores, Alor and Lomblen; Sulawesi
Jenis racunNeurotoxin dan haemotoxin


2. King Cobra ( Ophiapagus Hannah)
AKA  : King Cobra, Hamadryad, Ular Tedung, Ular anang (Java); Oraj totok (Java); Ular tedong selor (Kalimantan)
Ciri-ciri :
- Hitam pekat atau abu – abu, putih, dan coklat dengan garis – garis melintang ditubuhnya, tergantung habitat.
- Gerakannya sangat agresif, berani pada musuh, mengejar
- Kepala oval, dengan sisik yang besar
- Pada leher bawah berwarna kuning dan kadang ada gambar matanya (tergantung habitat)
- Panjangnya hingga mancapai 6000 mm
- Jika marah akan menegakkan tubuhnya hingga 1/3 panjang tubuhnya mengembangkan lehernya.
Habitat : didarat khususnya daerah berkapur, kering
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan ular
Populasi Nias, Sumatra, Bangka, Belitung, Riau Islands, Java, Bali, Kalimantan
Jenis racunNeurotoxin dan haemotoxin, membunuh manusia sekitar 3 menit

3. Welang ( Bungarus Fasciatus)
AKA : Banded Krait, Ular Welang (Jawa), Ular Belang, Oraj welang (Java)
Ciri-ciri :
- Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang seragam dan melingkar penuh.
- Ekor tumpul, badan cenderung berpenampang segitiga
- Gerakannya lambat, tenang
- Kepala oval
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati
- Tubuh jika terkena sinar akan menyala
- Jika marah akan melakukan gerakan patah – patah dan menyembunyikan kepala
Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair
Aktivitas : malam hari
Makanan : ular, belut
Populasi : Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Jenis racun : Neurotoxin



4. Weling ( Bungarus Candidus)
AKA : Malayan Krait, Ular Weling (Jawa), Ular biludah (Padang)
Ciri-ciri :
- Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang tidak seragam
- Ekor runcing, badan cenderung berpenampang bulat
- Gerakannya lambat, tenang
- Kepala oval
- Bagian bawah berwarna putih polos
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati
- Tubuh jika terkena sinar akan menyala
Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair
Aktivitas : malam hari
Makanan : ular, belut
Populasi : Vietnam, Cambodia, Thailand, Peninsular Malaysia, Singapore, Sumatra, Java, Karimunjawa Islands, Bawean, Bali and N Sulawesi; Kalimantan?
Jenis racun : Neurotoxin



5. Hijau Pucuk ( Trimeresurus Albolabris)
AKA : Truno Bamban (Jawa), Ular gadung; Ular hijau; Oraj bungka (Java)
Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna hijau dari kepala hingga ujung badan
- kepala segitiga penuh, bersisik keras
- Bagian punggung ekor berwarna merah.
- Jika marah membentuk spiral atau letter S untuk siap menyerang
Habitat : pohon, di daerah dengan ketinggian hingga 3000 dpl
Aktivitas : noctural
Makanan : Tikus, burung, katak, telur
Populasi  : Sumatra, Bangka, Java, Madura, Bali and Sulawesi


6. Ular Tanah (Agkistrodon rhodostoma)
AKA  : Malayan Pit Viper, Malaysian Moccasin, Bandotan Bedor (Jawa), Ular Tanah, Ular Gibuk (Jabar)
Ciri-ciri :
- Badan coklat dengan corak gambar seperti diamond, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher.
- Gerakannya agresif
- Kepala segitiga, dengan sisik yang besar
- Panjangnya hingga mancapai 1000 mm
- Jika marah akan membentuk huruf S
Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : Tikus
Populasi : Jawa, Sumatra

7. Ular Bandotan Puspo (Vipera russelii)
AKA  : Bandotan Puspo (Jawa),
Ciri-ciri :
- Badan coklat dengan corak gambar membentuk oval tak beraturan, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher.
- Gerakannya agresif
- Kepala segitiga, dengan sisik yang besar
- Panjangnya hingga mancapai 1000 mm
- Jika marah akan membentuk huruf S dan menyerang dengan gigitan
Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : Tikus
Populasi : Myanmar, Thailand, Cambodia, Vietnam dan Jawa

8. Ular Picung (Rhabdophis subminiatus)
AKA : Red-necked Keelback, Pudak Bromo (Jawa), Ular Picung (Jawa Barat), Ular Pudak Seruni (Jakarta)

Ciri-ciri :

 - Tubuh berwarna dominant coklat dari kepala hingga ekor
- Leher berwarna jingga, merah menyala dan hijau
- Badan berbintik putih
- Bagian bawah berwarna putih
- Ekor seperti terpacung atau perpotong
- Ukuran maksimal sepanjang 750 mm, diameter 10 mm
Habitat : Darat
Aktivitas : siang hari
Makanan : Cicak, kadal, bunglon, dan katak
Populasi : Semua pulau di Indonesia




PERTOLONGAN PERTAMA SAAT TERGIGIT

Kayak gw tulis diatas, dari 380 jenis ular di Indonesia, cuma 33 Jenis doang yang berbisa. Tidak semua ular mengeluarkan bisa ketika menggigit korbannya. Jenis ular yang berbisa atau beracum dapat dikenali dari ciri umumnya (wlopun gak mutlak ya..), yaitu :
  1. Bentuk kepala pipih dan berpola huruf ‘V’
  2. Ukuran relatif kecil atau pendek, kecuali King Cobra yang bisa mencapai 5 meter
  3. Warna biasanya cerah, namun hal ini juga mutlak 
Sementara bisa ular yang berbahaya untuk manusia secara umum dibagi menjadi empat golongan, yakni  :
  • Sitotoksin *merusakan jaringan lokal di tempat gigitan*
  • Hemotoksin *menyebabkan perdarahan di dalam*
  • Neurotoksin *memengaruhi sistem saraf*, dan 
  • Kardiotoksin *menyerang jantung*. 
Dan bila menyebar ke seluruh tubuh dan tidak segera mendapat pertolongan, keempat jenis bisa tersebut dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Ciri2 gigitan ular berbisa :
A. Ga berbisa
B. Berbisa
Kalo kita bicara pertolongan pertama saat ada orang kegigit ular, dulu pasti kita akan bilang isep racunnya, ikat aliran darahnya.


HATI-HATI 


Mungkin kita malah mempercepat proses kerja racun pada si korban atau bahkan malah mencelakakan kita sendiri.


Nih, beberapa akibat dari gigitan ular berbisa selain kebutaan atau kematian yang kita da tau.


Ternyata dalam perkembangannya, ada beberapa mitos yang kudu dihindari, yaitu :

  1. Jangan mencoba menghisap bisa dengan mulut dan memotong sisi gigitan. Memotong sisi yang tergigit dapat merusak organ yang mendasarinya, meningkatkan resiko infeksi, dan tidak membuang racun sementara menghisap malah dapat mengakibatkan bahaya pada penghisapnya terutama bila dirongga mulut penghisap ada luka seperti sariawan atau pecah bibir.
  2. Jangan gunakan es atau kompres dingin pada sisi gigitan. 
    Es tidak mendeaktivasi bisa dan dapat menyebabkan radang dingin.‡ 
  3. Jangan menggunakan kejutan listrik. Kejutan listrik tidak efektif dan dapat menyebabkan luka bakar atau masalah elektrik pada jantung.‡ 
  4. Jangan gunakan alkohol. Alkohol dapat menghilangkan sakit, tapi juga membuat pembuluh darah lokal menyambung, dimana dapat meningkatkan penyerapan bisa.‡ 
  5. Jangan menggunakan turniket atau perban yang ketat. Hal ini tidak terbukti efektif, dapat meningkatkan kerusakan jaringan, dan dapat menyebabkan keharusan amputasi.‡ 
  6. Jangan mengangkat sisi gigitan di atas tinggi jantung korban.
Nah, nyang ini akibat salah penanganan nih.. (jangan pada mo muntah yak.. :))



Cara penanganan yang bener saat ada yang kena emut uler PERTAMA2 adalah dengan :


TTUUUUULLLLUUUOOONNGGG!!! :)


Yup, usahakan cari pertolongan dari orang2 terdekat agar bisa bantuin perawatan korban selanjutnya. Berikutnya baru usahakan di balut dengan baik dengan cara :



Yang paling penting yang kudu dilakuin adalah :

  1. Jangan panik, klo yang nolong panik, pegimane yang ditolong, hehehe..
  2. Tenangkan si korban, karena dengan panik dan banyak gerak malah bikin bisa si ular akan bereaksi lebih cepat sehingga mempercepat proses keparahan pada si korban.
  3. Tangkep ulernya klo bisa, selain menghindarkan korban gigitan lain juga untuk identifikasi tindak lanjut pada si korban. Tapi klo ga bisa jangan dipaksa yak, ntar lu-nya malah nemenin si korban lagi, tapi tetap identifikasi si ular sehingga penanganan akan bisa lebih efektif.
  4. Saat bawa si korban juga usahakan korban ga banyak gerak ya, apalagi disuruh jalan.
  5. Rendahkan gigitan dari jantung
Oke, cukup sekian sharing-nya ntar ketemu disharing yang lain lagi.

-end




2 comments:

Lazuardi said...

sippp nian wak info nyoo,,,,,,
kalo ulo kadut cak mano wak.??
hahaahah

awang prayogo said...

Yang poin ke 5 rendahkan luka gigitan dari jantun... ga ngaruh bang soal nya bisa ular kerjanya bukan di aliran darah